Nilai Tukar Petani Sumsel Turun
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir. Foto: Devi/Iw
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan meningkat diatas rata-rata nasional. Dibalik itu indikator-indikator lain juga menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir disela-sela agenda acara kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI ke Provinsi Sumsel.
“Tetapi ada catatan dari Anggota Komisi XI, terkait nilai tukar petani di Sumsel yang mengalami penurunan. Hal itu kontradiksi dengan kondisi nasional,” tegas Hafisz di Palembang, Sumsel, Jum'at (19/01/2018).
Semestinya paling tidak, kata Hafisz, Provinsi Sumsel bisa sama dengan rata-rata nasional. “Ini menjadi PR buat Pemprov Sumsel, kenapa nilai tukar petani kita itu mengalami penurunan,” ucap politisi F-PAN tersebut.
Hafisz mengatakan, dalam paparan yang disampaikan oleh mitra kerja Komisi XI di Sumsel disebutkan bahwa persoalan itu terjadi karena para petani mengalami kendala di harga jua produksi.
“Seperti petani karet dan petani kelapa sawit yang mengalami penurunan harga jual. Di Sumsel, kontribusi terbesar di-support oleh petani karet dan petani kelapa sawit dibanding seluruh industri yang ada di Sumsel ini,” ujarnya.
Oleh karenanya, Komisi XI memberikan catatan agar segera melakukan hilirisasi industri dibidang pertanian. Hal itu agar jangan karena fluktuasi harga maka petani yang tertekan, sambung Hafisz.
“Pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2017 yang sudah diatas rata-rata nasional ini, kita harapkan bisa lebih baik lagi di tahun 2018,” pungkasnya. (dep/sf).